HAI-ONLINE.COM - Nama Pamela Werner mungkin nggak banyak dikenal saat ini. Namun pada tahun 1937, cewek berusia 20 tahun ini menarik banyak atensi. Sayangnya, atensi itu didapat ketika dirinya jadi korban pembunuhan sadis.Pamela Werner dibunuh secara brutal pada bulan Januari 1937, dalam perjalanan pulang dari arena seluncur es di Peking (Beijing), Tiongkok. Kejadian ini pun jadi sorotan di dalam maupun di luar Tiongkok.Pamela Werner, gadis berusia 19 tahun ini dibesarkan di Beijing setelah sang ibu meninggal dunia. Penulis dan mantan Konsul Inggris, Edward Werner Fuzou, kemudian jadikan Werner sebagai anak angkat.Tanpa disangka, tanggal 7 Januari 1937 jadi hari terakhir Pamela hidup.Hari itu Pamela bersama Ethel Gurevitch—seorang teman Rusia yang telah ia kenal selama lima tahun—pergi untuk minum teh dan melanjutkannya dengan pergi menuju arena seluncur es.Mereka tiba pukul 18.00 dan bermain seluncur es bersama seorang teman yang lain bernama Lillian Marinovski.Setelah bermain selama satu setengah jam, menurut kesaksian Gurevitch, Pamela menyelesaikan permainannya dan undur diri untuk pulang. Lebih lanjut, Gurevitch mengatakan bahwa Pamela pulang untuk makan malam.Mereka sempat membicarakan mengenai kepulangan Pamela—karena saat itu sudah malam. Pamela bersikeras untuk pulang sendiri dan nggak ditemani, bahkan ia mengatakan bahwa nggak akan terjadi apa-apa terhadap dirinya.Pamela pun pulang dengan bersepeda.
Baca Juga : 3 Adegan Film yang Memprediksi Momen Tragis di Kehidupan Nyata Aktornya
Nggak sampai di rumah
Keesokan harinya, pada pukul 08.00, seorang supir becak menemukan Pamela. Nahas, Pamela ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam sebuah selokan—saat ini tempat tersebut dikenal dengan nama Menara Fox.Pamela ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan. Tubuhnya dimutilasi dan jantungnya hilang entah ke mana.